Teknik Atau Metode Kualitatif Menurut Soerjono Soekanto Adalah Metode

Halo selamat datang di SeniorsSocialInclusion.ca! Senang sekali rasanya bisa berbagi informasi yang berharga dengan Anda semua, terutama mengenai dunia penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif, dengan kekayaan interpretasi dan pemahaman mendalamnya, selalu menarik untuk dikaji. Khususnya, kita akan menyelami perspektif seorang tokoh sosiologi terkemuka di Indonesia, yaitu Soerjono Soekanto.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas bagaimana Soerjono Soekanto memandang teknik atau metode kualitatif. Beliau dikenal sebagai seorang ahli yang memberikan kontribusi signifikan dalam perkembangan ilmu sosiologi di Indonesia. Pemikirannya mengenai metode penelitian, khususnya yang bersifat kualitatif, sangat relevan dan patut untuk dipahami. Kita akan mencoba menyederhanakan pemikirannya agar mudah dicerna, sehingga Anda bisa mendapatkan gambaran yang jelas mengenai teknik atau metode kualitatif menurut Soerjono Soekanto adalah metode yang seperti apa.

Mari kita mulai perjalanan kita untuk memahami lebih dalam teknik atau metode kualitatif menurut Soerjono Soekanto adalah metode yang mendalam dan bermanfaat untuk memahami fenomena sosial di sekitar kita. Bersiaplah untuk menyelami dunia penelitian kualitatif dan mendapatkan wawasan baru!

Memahami Dasar Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif berbeda dengan penelitian kuantitatif yang fokus pada angka dan statistik. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada pemahaman mendalam terhadap suatu fenomena, perilaku, atau pengalaman. Tujuannya adalah untuk menggali makna dan interpretasi dari data yang diperoleh, bukan sekadar mengukur atau menghitung.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti seringkali terjun langsung ke lapangan, berinteraksi dengan subjek penelitian, dan mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, atau analisis dokumen. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara mendalam untuk mencari pola, tema, dan makna yang tersembunyi. Proses ini membutuhkan kepekaan, kreativitas, dan kemampuan interpretasi yang tinggi dari peneliti.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu cara yang benar dalam melakukan penelitian kualitatif. Berbagai pendekatan dan teknik dapat digunakan, tergantung pada tujuan penelitian dan karakteristik subjek yang diteliti. Fleksibilitas dan adaptabilitas menjadi kunci keberhasilan dalam penelitian kualitatif.

Tujuan Utama Penelitian Kualitatif

Tujuan utama penelitian kualitatif adalah untuk memahami suatu fenomena secara holistik dan mendalam. Ini berarti peneliti berusaha untuk melihat fenomena tersebut dari berbagai perspektif, mempertimbangkan konteks sosial dan budaya, serta menggali makna yang terkandung di dalamnya.

Penelitian kualitatif juga bertujuan untuk menghasilkan teori atau konsep baru yang relevan dengan fenomena yang diteliti. Teori ini dapat digunakan untuk menjelaskan, memprediksi, atau mengendalikan fenomena tersebut. Namun, tujuan utama bukanlah untuk membuktikan hipotesis, melainkan untuk menghasilkan pemahaman yang lebih baik.

Selain itu, penelitian kualitatif dapat digunakan untuk mengeksplorasi masalah sosial yang kompleks, mengidentifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, serta mengembangkan solusi yang inovatif. Dengan demikian, penelitian kualitatif memiliki peran penting dalam memajukan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Karakteristik Utama Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki beberapa karakteristik utama yang membedakannya dari penelitian kuantitatif. Pertama, penelitian kualitatif bersifat interpretatif, yang berarti peneliti berusaha untuk memahami makna dari data yang diperoleh. Kedua, penelitian kualitatif bersifat holistik, yang berarti peneliti berusaha untuk melihat fenomena secara keseluruhan, bukan hanya sebagian-sebagian.

Ketiga, penelitian kualitatif bersifat fleksibel, yang berarti peneliti dapat mengubah desain penelitiannya sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang terjadi di lapangan. Keempat, penelitian kualitatif bersifat partisipatif, yang berarti peneliti melibatkan subjek penelitian dalam proses penelitian.

Kelima, penelitian kualitatif bersifat induktif, yang berarti peneliti mulai dari data empiris dan kemudian mengembangkan teori atau konsep. Dengan demikian, penelitian kualitatif memberikan kontribusi yang berharga dalam mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang dunia sosial.

Pandangan Soerjono Soekanto Tentang Metode Kualitatif

Soerjono Soekanto, sebagai seorang sosiolog terkemuka, memiliki pandangan yang mendalam mengenai penelitian kualitatif. Beliau menekankan pentingnya pemahaman kontekstual dalam penelitian sosial. Menurutnya, fenomena sosial tidak dapat dipahami secara terpisah dari konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana fenomena tersebut terjadi.

Teknik atau metode kualitatif menurut Soerjono Soekanto adalah metode yang harus mampu menangkap kompleksitas dan dinamika interaksi sosial. Beliau menekankan pentingnya penggunaan metode yang fleksibel dan adaptif, yang memungkinkan peneliti untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lapangan dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.

Soerjono Soekanto juga menekankan pentingnya peran peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian kualitatif. Menurutnya, peneliti harus memiliki kepekaan, kreativitas, dan kemampuan interpretasi yang tinggi untuk dapat menganalisis data dan menghasilkan temuan yang bermakna. Peneliti juga harus bersikap kritis dan reflektif terhadap diri sendiri, agar tidak terjebak dalam bias atau asumsi yang salah.

Penekanan pada Konteks Sosial

Bagi Soerjono Soekanto, pemahaman konteks sosial adalah kunci untuk memahami fenomena sosial. Konteks sosial mencakup berbagai faktor, seperti budaya, sejarah, ekonomi, politik, dan lingkungan fisik. Faktor-faktor ini saling berinteraksi dan mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial.

Oleh karena itu, penelitian kualitatif harus memperhatikan konteks sosial di mana fenomena tersebut terjadi. Peneliti perlu mempelajari sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat tersebut. Peneliti juga perlu memahami struktur sosial dan hubungan kekuasaan yang ada.

Dengan memahami konteks sosial, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang makna dan signifikansi suatu fenomena. Peneliti juga dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena tersebut dan mengembangkan solusi yang relevan.

Pentingnya Fleksibilitas Metode

Soerjono Soekanto menekankan pentingnya fleksibilitas dalam penggunaan metode penelitian kualitatif. Beliau berpendapat bahwa tidak ada satu metode yang cocok untuk semua situasi. Peneliti perlu memilih metode yang paling sesuai dengan tujuan penelitian dan karakteristik subjek yang diteliti.

Selain itu, peneliti juga perlu bersikap fleksibel dalam mengadaptasi metode penelitian sesuai dengan perkembangan yang terjadi di lapangan. Peneliti mungkin perlu mengubah desain penelitian, mengganti instrumen penelitian, atau menambahkan metode penelitian baru.

Fleksibilitas metode memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang lebih kaya dan relevan, serta menghasilkan temuan yang lebih akurat dan bermakna. Dengan demikian, fleksibilitas metode menjadi kunci keberhasilan dalam penelitian kualitatif.

Peran Peneliti Sebagai Instrumen

Soerjono Soekanto menekankan pentingnya peran peneliti sebagai instrumen utama dalam penelitian kualitatif. Menurutnya, peneliti bukan hanya sekadar pengumpul data, tetapi juga sebagai interpreter data. Peneliti bertanggung jawab untuk menganalisis data, mengidentifikasi pola dan tema, serta menghasilkan temuan yang bermakna.

Oleh karena itu, peneliti harus memiliki kepekaan, kreativitas, dan kemampuan interpretasi yang tinggi. Peneliti juga harus memiliki pengetahuan yang luas tentang teori dan konsep yang relevan dengan fenomena yang diteliti.

Selain itu, peneliti juga harus bersikap kritis dan reflektif terhadap diri sendiri. Peneliti perlu menyadari bias dan asumsi yang mungkin mempengaruhi interpretasi data. Peneliti juga perlu terbuka terhadap perspektif yang berbeda dan bersedia untuk mengubah pandangannya jika diperlukan.

Teknik Pengumpulan Data Kualitatif Menurut Soerjono Soekanto

Meskipun Soerjono Soekanto tidak secara eksplisit menyebutkan teknik-teknik pengumpulan data secara rinci, kita dapat menyimpulkan dari pemikirannya bahwa teknik-teknik yang mendukung pemahaman kontekstual, fleksibilitas, dan peran peneliti sebagai instrumen utama adalah yang paling relevan. Berikut beberapa teknik yang sejalan dengan pemikirannya:

  • Observasi Partisipan: Peneliti terjun langsung ke lapangan, berinteraksi dengan subjek penelitian, dan mengamati perilaku dan interaksi sosial yang terjadi.
  • Wawancara Mendalam: Peneliti melakukan wawancara dengan subjek penelitian untuk menggali informasi tentang pengalaman, pandangan, dan keyakinan mereka.
  • Analisis Dokumen: Peneliti menganalisis dokumen-dokumen yang relevan dengan fenomena yang diteliti, seperti surat, laporan, catatan harian, atau media sosial.
  • Focus Group Discussion (FGD): Peneliti memfasilitasi diskusi kelompok untuk menggali pandangan dan pengalaman dari sekelompok orang tentang suatu topik tertentu.

Teknik-teknik ini memungkinkan peneliti untuk memperoleh data yang kaya dan mendalam, serta memahami konteks sosial di mana fenomena tersebut terjadi. Peneliti dapat menggunakan teknik-teknik ini secara kombinasi untuk memperoleh pemahaman yang lebih komprehensif.

Observasi Partisipan: Menyelami Dunia Subjek Penelitian

Observasi partisipan adalah teknik pengumpulan data yang melibatkan peneliti untuk terjun langsung ke lapangan dan berinteraksi dengan subjek penelitian. Peneliti menjadi bagian dari komunitas atau kelompok yang diteliti dan mengamati perilaku dan interaksi sosial yang terjadi.

Dalam observasi partisipan, peneliti perlu membangun hubungan yang baik dengan subjek penelitian agar dapat memperoleh kepercayaan dan informasi yang akurat. Peneliti juga perlu bersikap sensitif terhadap budaya dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat tersebut.

Observasi partisipan memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang konteks sosial dan budaya di mana fenomena tersebut terjadi. Peneliti dapat mengamati langsung perilaku dan interaksi sosial yang sulit diungkapkan melalui wawancara atau kuesioner.

Wawancara Mendalam: Menggali Pengalaman dan Pandangan

Wawancara mendalam adalah teknik pengumpulan data yang melibatkan peneliti untuk melakukan wawancara tatap muka dengan subjek penelitian. Wawancara dilakukan secara mendalam dan terbuka, memungkinkan subjek penelitian untuk mengungkapkan pengalaman, pandangan, dan keyakinan mereka secara rinci.

Dalam wawancara mendalam, peneliti perlu membangun rapport yang baik dengan subjek penelitian agar dapat memperoleh kepercayaan dan informasi yang akurat. Peneliti juga perlu mengajukan pertanyaan yang relevan dan mendorong subjek penelitian untuk memberikan jawaban yang detail.

Wawancara mendalam memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang perspektif dan pengalaman subjek penelitian. Peneliti dapat menggali makna dan interpretasi dari pengalaman subjek penelitian, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial mereka.

Analisis Dokumen: Mempelajari Rekaman Sejarah dan Budaya

Analisis dokumen adalah teknik pengumpulan data yang melibatkan peneliti untuk menganalisis dokumen-dokumen yang relevan dengan fenomena yang diteliti. Dokumen-dokumen ini dapat berupa surat, laporan, catatan harian, media sosial, atau artefak budaya lainnya.

Dalam analisis dokumen, peneliti perlu membaca dan menafsirkan dokumen-dokumen tersebut dengan cermat. Peneliti perlu memperhatikan konteks sosial dan budaya di mana dokumen-dokumen tersebut dibuat, serta mengidentifikasi makna dan pesan yang terkandung di dalamnya.

Analisis dokumen memungkinkan peneliti untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang sejarah, budaya, dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat tersebut. Peneliti juga dapat mengidentifikasi tren dan perubahan sosial yang terjadi dari waktu ke waktu.

Analisis Data Kualitatif: Mencari Makna Tersembunyi

Analisis data kualitatif adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi pola, tema, dan makna dari data yang telah dikumpulkan. Proses ini melibatkan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Soerjono Soekanto menekankan pentingnya interpretasi yang cermat dan kontekstual dalam analisis data.

Reduksi data adalah proses meringkas dan menyederhanakan data yang telah dikumpulkan. Penyajian data adalah proses menyajikan data dalam bentuk yang mudah dipahami, seperti tabel, diagram, atau narasi. Penarikan kesimpulan adalah proses menginterpretasikan data dan menghasilkan temuan yang bermakna.

Analisis data kualitatif membutuhkan kepekaan, kreativitas, dan kemampuan interpretasi yang tinggi dari peneliti. Peneliti perlu bersikap kritis dan reflektif terhadap diri sendiri, agar tidak terjebak dalam bias atau asumsi yang salah.

Reduksi Data: Menyederhanakan Kompleksitas

Reduksi data adalah proses meringkas dan menyederhanakan data yang telah dikumpulkan. Proses ini melibatkan pemilihan data yang relevan, pengkodean data, dan kategorisasi data.

Pemilihan data adalah proses memilih data yang paling relevan dengan tujuan penelitian. Pengkodean data adalah proses memberikan kode atau label pada setiap bagian data yang relevan. Kategorisasi data adalah proses mengelompokkan data yang memiliki kode atau label yang sama ke dalam kategori yang lebih besar.

Reduksi data membantu peneliti untuk mengurangi jumlah data yang harus dianalisis, serta memfokuskan perhatian pada data yang paling penting.

Penyajian Data: Membuat Data Mudah Dipahami

Penyajian data adalah proses menyajikan data dalam bentuk yang mudah dipahami. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai teknik, seperti tabel, diagram, narasi, atau visualisasi data.

Tabel digunakan untuk menyajikan data kuantitatif secara sistematis. Diagram digunakan untuk menyajikan data visual secara grafis. Narasi digunakan untuk menyajikan data kualitatif secara deskriptif. Visualisasi data digunakan untuk menyajikan data secara interaktif dan menarik.

Penyajian data membantu peneliti untuk mengkomunikasikan temuan penelitian kepada audiens dengan lebih efektif.

Penarikan Kesimpulan: Mengungkap Makna Tersembunyi

Penarikan kesimpulan adalah proses menginterpretasikan data dan menghasilkan temuan yang bermakna. Proses ini melibatkan analisis pola, tema, dan hubungan antar data.

Analisis pola adalah proses mengidentifikasi pola-pola yang muncul dari data. Analisis tema adalah proses mengidentifikasi tema-tema utama yang terkandung dalam data. Analisis hubungan antar data adalah proses mengidentifikasi hubungan sebab-akibat atau hubungan asosiatif antara data yang berbeda.

Penarikan kesimpulan membantu peneliti untuk menghasilkan temuan penelitian yang inovatif dan relevan.

Contoh Penerapan: Penelitian tentang Tradisi Lokal

Mari kita ambil contoh penelitian tentang tradisi lokal dalam masyarakat pedesaan. Dengan menggunakan perspektif Soerjono Soekanto, penelitian ini akan menekankan pentingnya memahami konteks sosial dan budaya di mana tradisi tersebut dipraktikkan. Peneliti akan terjun langsung ke lapangan, berinteraksi dengan masyarakat setempat, dan mengamati bagaimana tradisi tersebut diwariskan dari generasi ke generasi.

Peneliti juga akan melakukan wawancara mendalam dengan tokoh-tokoh adat, pemuka agama, dan anggota masyarakat lainnya untuk menggali pemahaman mereka tentang makna dan fungsi tradisi tersebut. Selain itu, peneliti akan menganalisis dokumen-dokumen yang relevan, seperti catatan sejarah, cerita rakyat, dan artefak budaya lainnya.

Data yang terkumpul kemudian akan dianalisis secara mendalam untuk mengidentifikasi tema-tema utama, seperti nilai-nilai budaya, identitas sosial, dan perubahan sosial. Temuan penelitian akan disajikan dalam bentuk narasi yang kaya dan deskriptif, yang menggambarkan kompleksitas dan dinamika tradisi lokal tersebut.

Fokus pada Warisan Budaya

Dalam penelitian tentang tradisi lokal, fokus utama adalah pada warisan budaya yang terkandung dalam tradisi tersebut. Warisan budaya mencakup berbagai aspek, seperti nilai-nilai, kepercayaan, pengetahuan, keterampilan, dan artefak budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Penelitian ini akan berusaha untuk mengidentifikasi warisan budaya yang masih relevan dan lestari, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kelestarian warisan budaya tersebut. Penelitian ini juga akan mengkaji bagaimana tradisi lokal dapat digunakan sebagai sumber daya untuk pembangunan sosial dan ekonomi.

Menggali Nilai-Nilai Kearifan Lokal

Selain warisan budaya, penelitian ini juga akan menggali nilai-nilai kearifan lokal yang terkandung dalam tradisi tersebut. Kearifan lokal adalah pengetahuan, keterampilan, dan praktik-praktik yang dikembangkan oleh masyarakat setempat untuk mengatasi tantangan lingkungan dan sosial.

Penelitian ini akan berusaha untuk mengidentifikasi nilai-nilai kearifan lokal yang masih relevan dan dapat diterapkan dalam konteks modern. Penelitian ini juga akan mengkaji bagaimana nilai-nilai kearifan lokal dapat digunakan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan keadilan sosial.

Mengidentifikasi Perubahan Sosial

Penelitian tentang tradisi lokal juga perlu memperhatikan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut. Perubahan sosial dapat mempengaruhi kelestarian tradisi lokal, serta mengubah makna dan fungsi tradisi tersebut.

Penelitian ini akan berusaha untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sosial, seperti modernisasi, globalisasi, dan migrasi. Penelitian ini juga akan mengkaji bagaimana masyarakat setempat beradaptasi dengan perubahan sosial dan mempertahankan identitas budaya mereka.

Tabel Contoh Teknik Pengumpulan Data Kualitatif

Teknik Pengumpulan Data Deskripsi Kelebihan Kekurangan Contoh Aplikasi
Observasi Partisipan Peneliti terlibat langsung dalam kehidupan subjek dan mengamati perilaku Memperoleh pemahaman mendalam, melihat konteks langsung, data kaya dan detail Membutuhkan waktu lama, sulit menjaga objektivitas, risiko bias peneliti, etika Studi tentang budaya kerja di sebuah perusahaan, ritual keagamaan di sebuah desa
Wawancara Mendalam Wawancara tatap muka yang mendalam dengan pertanyaan terbuka Memperoleh informasi rinci dari perspektif subjek, fleksibelitas, menggali makna Membutuhkan keterampilan wawancara yang baik, memakan waktu, analisis data kompleks Studi tentang pengalaman hidup korban bencana alam, motivasi menjadi sukarelawan
Analisis Dokumen Menganalisis dokumen tertulis, visual, atau audio Data historis dan kontekstual, akses mudah ke beberapa data, hemat biaya Interpretasi subjektif, reliabilitas dokumen perlu diverifikasi, data bisa bias Studi tentang perubahan kebijakan publik, analisis media tentang isu tertentu
Focus Group Discussion Diskusi kelompok yang dipandu oleh moderator Memperoleh berbagai perspektif dalam waktu singkat, mendorong interaksi Dipengaruhi dinamika kelompok, sulit mengendalikan arah diskusi, generalisasi Studi tentang persepsi masyarakat tentang layanan publik, preferensi konsumen

Kesimpulan

Memahami teknik atau metode kualitatif menurut Soerjono Soekanto adalah metode yang menekankan pada pemahaman kontekstual, fleksibilitas, dan peran peneliti sebagai instrumen utama memberikan landasan yang kuat untuk melakukan penelitian kualitatif yang bermakna. Dengan memperhatikan prinsip-prinsip ini, kita dapat menghasilkan temuan penelitian yang inovatif dan relevan, serta memberikan kontribusi yang berharga dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk terus mengunjungi SeniorsSocialInclusion.ca untuk mendapatkan informasi menarik lainnya seputar penelitian sosial dan topik-topik relevan lainnya. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!

FAQ tentang Teknik Atau Metode Kualitatif Menurut Soerjono Soekanto Adalah Metode

Berikut 13 pertanyaan FAQ tentang Teknik Atau Metode Kualitatif Menurut Soerjono Soekanto Adalah Metode beserta jawabannya:

  1. Apa itu penelitian kualitatif menurut Soerjono Soekanto? Penelitian kualitatif menurut Soerjono Soekanto adalah metode penelitian yang berusaha memahami fenomena sosial secara mendalam dengan memperhatikan konteks sosial, budaya, dan sejarah.
  2. Mengapa konteks sosial penting dalam penelitian kualitatif menurut Soerjono Soekanto? Karena fenomena sosial tidak dapat dipahami secara terpisah dari konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana fenomena tersebut terjadi.
  3. Apa peran peneliti dalam penelitian kualitatif menurut Soerjono Soekanto? Peneliti adalah instrumen utama dalam penelitian kualitatif yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data.
  4. Apakah fleksibilitas penting dalam metode penelitian kualitatif menurut Soerjono Soekanto? Ya, karena tidak ada satu metode yang cocok untuk semua situasi, peneliti perlu memilih metode yang paling sesuai dan bersikap fleksibel dalam mengadaptasi metode sesuai dengan perkembangan di lapangan.
  5. Teknik pengumpulan data apa yang relevan dengan pandangan Soerjono Soekanto? Observasi partisipan, wawancara mendalam, analisis dokumen, dan Focus Group Discussion (FGD)
  6. Apa yang dimaksud dengan observasi partisipan? Peneliti terjun langsung ke lapangan, berinteraksi dengan subjek penelitian, dan mengamati perilaku dan interaksi sosial yang terjadi.
  7. Apa tujuan wawancara mendalam? Menggali informasi tentang pengalaman, pandangan, dan keyakinan subjek penelitian secara mendalam dan terbuka.
  8. Apa yang dianalisis dalam analisis dokumen? Dokumen-dokumen yang relevan dengan fenomena yang diteliti, seperti surat, laporan, catatan harian, atau media sosial.
  9. Apa itu Focus Group Discussion (FGD)? Diskusi kelompok yang difasilitasi oleh peneliti untuk menggali pandangan dan pengalaman dari sekelompok orang tentang suatu topik tertentu.
  10. Bagaimana cara menganalisis data kualitatif? Melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
  11. Apa yang dimaksud dengan reduksi data? Meringkas dan menyederhanakan data yang telah dikumpulkan.
  12. Mengapa penting menyajikan data kualitatif dengan baik? Agar data mudah dipahami oleh audiens.
  13. Apa tujuan dari penarikan kesimpulan dalam analisis data kualitatif? Menghasilkan temuan penelitian yang inovatif dan relevan.